Dakwahpos.com, Bandung – Masjid Jami' Al-Husna Cibiru Hilir gelar pengajian Al Qur'an pada hari Minggu (03/11/2024). Pengajian tersebut dipimpin oleh Rifki Mislahudin, dan dihadiri oleh 10 sampai 15 orang ibu-ibu masyarakat Cibiru Hilir, RT.02/RW.04.
Kegiatan pengajian tersebut sudah berlangsung lama dan dilaksanakan setiap hari Minggu setelah subuh. Pengajian tersebut diisi dengan materi "Al Qur'an", yang berfokus dalam cara membaca Al Qur'an yang ditinjau dari hukum tajwid, makharijul huruf, dan sifat hurufnya. Selain mempelajari hukum-hukum Al Qur'an, juga membahas isi kandungan dan pesan-pesan dalam Al Qur'an.
Tujuan diadakan pengajian tersebut, selain untuk memperdalam cara membaca Al Qur'an, juga untuk tetap menjalin silaturahmi antar sesama. Pada awalnya, banyak ibu-ibu yag masih terbata-bata dalam membaca Al Qur'an, tetapi dengan rutin mengikuti pengajian tersebut, kini mereka semakin lancar dalam membacanya.
Selain belajar cara membaca Al Qur'an, Rifki juga menjelaskan isi kandungan QS. Thaha. Dalam surat tersebut terdapat kisah komunikasi antara Fir'aun dan Nabi Musa as. Sebelum berkomunikasi dengan Fir'aun, Nabi Musa as diberi wejangan oleh Allah Swt. Beliau pun berdoa agar diberikan ketenangan saat berhadapan dengan Fir'aun, yang doanya terdapat dalam QS. Thaha ayat 25-28. Isi kandungan ayat tersebut, menjelaskan bahwa kunci ketika kita ingin mendapatkan komunikasi yang baik, dan ingin didengar oleh orang lain, yaitu harus memiliki ketenangan jiwa, kelancaran berbicara, dipermudah segala urusan, dan dipahamkan terhadap apa yang dibicarakan.
"Pengajian ini diadakan sebagai upaya pembinaan, agar yang mengikuti pengajian ini bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt, hubungan dengan Allah Swt tetap terjaga, dan mendapatkan stimulus serta siraman kerohanian. Melalui pengajian ini, kita juga bisa saling mengingatkan dalam kebaikan, sehingga kita akan terdorong untuk melangkah ke dalam kebaikan tersebut" ujar Rifki.
Rifki berharap agar ibu-ibu tetap rajin dalam mengikuti pengajian tersebut, serta bisa mengaplikasikan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Reporter : Lulu Salsabila, KPI 3/C
Kegiatan pengajian tersebut sudah berlangsung lama dan dilaksanakan setiap hari Minggu setelah subuh. Pengajian tersebut diisi dengan materi "Al Qur'an", yang berfokus dalam cara membaca Al Qur'an yang ditinjau dari hukum tajwid, makharijul huruf, dan sifat hurufnya. Selain mempelajari hukum-hukum Al Qur'an, juga membahas isi kandungan dan pesan-pesan dalam Al Qur'an.
Tujuan diadakan pengajian tersebut, selain untuk memperdalam cara membaca Al Qur'an, juga untuk tetap menjalin silaturahmi antar sesama. Pada awalnya, banyak ibu-ibu yag masih terbata-bata dalam membaca Al Qur'an, tetapi dengan rutin mengikuti pengajian tersebut, kini mereka semakin lancar dalam membacanya.
Selain belajar cara membaca Al Qur'an, Rifki juga menjelaskan isi kandungan QS. Thaha. Dalam surat tersebut terdapat kisah komunikasi antara Fir'aun dan Nabi Musa as. Sebelum berkomunikasi dengan Fir'aun, Nabi Musa as diberi wejangan oleh Allah Swt. Beliau pun berdoa agar diberikan ketenangan saat berhadapan dengan Fir'aun, yang doanya terdapat dalam QS. Thaha ayat 25-28. Isi kandungan ayat tersebut, menjelaskan bahwa kunci ketika kita ingin mendapatkan komunikasi yang baik, dan ingin didengar oleh orang lain, yaitu harus memiliki ketenangan jiwa, kelancaran berbicara, dipermudah segala urusan, dan dipahamkan terhadap apa yang dibicarakan.
"Pengajian ini diadakan sebagai upaya pembinaan, agar yang mengikuti pengajian ini bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt, hubungan dengan Allah Swt tetap terjaga, dan mendapatkan stimulus serta siraman kerohanian. Melalui pengajian ini, kita juga bisa saling mengingatkan dalam kebaikan, sehingga kita akan terdorong untuk melangkah ke dalam kebaikan tersebut" ujar Rifki.
Rifki berharap agar ibu-ibu tetap rajin dalam mengikuti pengajian tersebut, serta bisa mengaplikasikan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Reporter : Lulu Salsabila, KPI 3/C
Tidak ada komentar
Posting Komentar