Dakwahpos.com, Bandung - Jemaah Masjid Nurul Amal mengikuti khutbah Jumat yang mengangkat tema penting tentang hari kiamat. Khotbah Jumat yang dilaksanakan pada (29/11/2024) ini berhasil menghadirkan remedi diri atau refleksi spiritual yang menggugah kesadaran akan pentingnya persiapan menghadapi kehidupan akhirat.
Jemaah mulai memadati masjid sejak pukul 11.20 WIB, dan puncak kepadatan jemaah terpantau pada pukul 11.42 WIB, dimana lantai satu hingga teras masjid pun sudah disesaki para jemaah. Khatib pada sidang Jumat kali ini yaitu Ustaz Purnama Muhajir menjelaskan secara mendalam tentang hakikat hari kiamat sebagai momen penting dalam kehidupan spiritual umat Islam.
"Hari kiamat bukanlah sekadar mitos, melainkan realitas yang pasti akan terjadi. Kita semua dituntut untuk selalu introspeksi diri dan mempersiapkan bekal terbaik," ujar Ustaz Purnama Muhajir di hadapan jamaah.
Beliau juga menekankan bahwa kesadaran akan datangnya hari kiamat bukanlah untuk menimbulkan rasa takut, melainkan sebagai motivasi untuk senantiasa berlomba pada kebaikan dan menjauhi perbuatan tercela. Tema ini sekaligus mendorong jemaah untuk lebih memperhatikan perkara ukhrawi di samping aktivitas duniawi.
Khatib juga menyoroti beberapa hadist mengenai hari kiamat. Hadist pertama , yakni hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,"kiamat tidak akan terjadi hingga waktu terasa berjalan cepat; setahun seperti sebulan, sebulan seperti sepekan, sepekan seperti sehari dan sehari seperti sesaat, seperti cepatnya pelepah kurma yang kering terbakar. " (HR Tirmidzi).
Perumpamaan Rasulullah SAW tentang cepatnya waktu yang dikiaskan seperti pelepah kurma kering yang mudah terbakar memberikan gambaran betapa singkat dan rapuhnya waktu di penghujung zaman. Hal ini bukan sekadar metafora, melainkan peringatan spiritual bahwa manusia hendaknya senantiasa waspada, memanfaatkan setiap waktu dengan baik, dan tidak lengah dari ibadah serta ketaatan kepada Allah SWT.
Setelahnya, yakni hadist yang diriwayatkan dari Sa'd Ibn Abi Waqqash RA yang termuat dalam kitab Sunan Abu Dawud. Rasulullah SAW bersabda, "Aku berharap umatku tidak lemah di sisi Tuhannya (ketika Dia) mengakhirkan mereka selama setengah hari." Lalu ditanyakan kepada Sa'd, "berapa lama ukuran setengah hari pada waktu itu?" Sa'd menjawab, "lima ratus tahun."
Imam As-Suyuthi dalam risalahnya, Al-kasyfu 'an Mujawazati Hadzihil Ummatil Alfi, seperti dinukil Abdul Wahab Abdussalam Thawilah mengatakan bahwa ada banyak hadist yang menyebut umur umat Islam lebih dari 1000 tahun dan kelebihan itu tidak sampai 500 tahun. Imam As-Suyuthi mengatakan hal ini saat menjelaskan perihal keluarnya Yakjuj dan Makjuj.
Selain Imam As-Suyuthi, Al-Hadiz Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali turut mengkaji umur umat Islam. Sehingga didapati kesimpulan dari pendapat mereka, bahwa umur umat Islam sekitar 1500 tahun.
Ustaz Purnama Muhajir menegaskan bahwa hadist-hadist yang selama ini telah menjadi sandaran bahwa umur umat Islam 1500 tahun tersebut statusnya dhaif. Beliau menerangkan bahwa sanad hadist tersebut munqathi'(terputus) karena Syurah Ibnu 'Ubayd tidak pernah bertemu dengan Sa'd.
Khotbah Jumat memberikan pencerahan spiritual, mengajak seluruh jamaah untuk lebih dekat dengan nilai-nilai ketuhanan dan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi hari perhitungan.
Reporter : Highcall Ziqrul Illahi, KPI/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar