Dakwahpos.com, Bandung - Kegiatan pengajian rutin telah menjadi tradisi dalam mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan keimanan warga RW 4 Kampung Cilengkrang, Cisurupan. Hal ini terungkap dalam wawancara eksklusif dengan Ibu Enti Marsati, Ketua RW setempat, Kamis (19/9/2024).
"Kami mengadakan pengajian majelis taklim dua kali seminggu, malam Selasa dan malam Jumat," ungkap Ibu Enti. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan malam Selasa meliputi pembacaan sholawat Nabi, sholat Isya berjamaah, dan tadarus Al-Quran. Sementara malam Jumat difokuskan untuk pembacaan Yasin.
Lebih dari sekadar ritual keagamaan, pengajian ini juga menjadi wadah edukasi. "Setelah kegiatan inti, biasanya ada ceramah dari Pak Ustadz," tambah Ibu Enti. Ceramah ini menjadi sarana bagi warga untuk memperdalam pemahaman agama mereka.
Yang menggembirakan, Ibu Enti melaporkan tingginya antusiasme warga. "Alhamdulillah, semua warga antusias mengikuti setiap pertemuan pengajian di masjid," ujarnya dengan bangga. Ini menunjukkan bahwa kegiatan ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat.
Meskipun jadwal dan fasilitas sudah ditentukan oleh Ustadz dan DKM, persiapan acara tidak lepas dari musyawarah. "Ibu-ibu biasanya bermusyawarah untuk menentukan detail acara," jelas Ibu Enti, menekankan pentingnya partisipasi aktif warga dalam perencanaan.
Kekompakan warga dalam mendukung kegiatan ini patut diapresiasi. "Alhamdulillah, masyarakat di sini selalu bergotong royong, baik dalam hal materi maupun tenaga," puji Ibu Enti. Ini mencerminkan kuatnya rasa kebersamaan di kalangan warga RW 4.
Ketika ditanya mengenai kunci mempertahankan kekompakan, Ibu Enti menjawab bijak, "Kita harus selalu bersama dalam berbagai hal dan saling menghargai." Filosofi sederhana namun mendalam ini tampaknya menjadi perekat sosial yang efektif di komunitas tersebut.
Kegiatan pengajian rutin di Kampung Cilengkrang Cisurupan ini menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai kebersamaan dan keagamaan dapat dipelihara di tengah arus modernisasi. Semoga inisiatif positif ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi komunitas lain untuk melakukan hal serupa.
Reporter : Mutiara Putri Nurrohmah,KPI/3A
"Kami mengadakan pengajian majelis taklim dua kali seminggu, malam Selasa dan malam Jumat," ungkap Ibu Enti. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan malam Selasa meliputi pembacaan sholawat Nabi, sholat Isya berjamaah, dan tadarus Al-Quran. Sementara malam Jumat difokuskan untuk pembacaan Yasin.
Lebih dari sekadar ritual keagamaan, pengajian ini juga menjadi wadah edukasi. "Setelah kegiatan inti, biasanya ada ceramah dari Pak Ustadz," tambah Ibu Enti. Ceramah ini menjadi sarana bagi warga untuk memperdalam pemahaman agama mereka.
Yang menggembirakan, Ibu Enti melaporkan tingginya antusiasme warga. "Alhamdulillah, semua warga antusias mengikuti setiap pertemuan pengajian di masjid," ujarnya dengan bangga. Ini menunjukkan bahwa kegiatan ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat.
Meskipun jadwal dan fasilitas sudah ditentukan oleh Ustadz dan DKM, persiapan acara tidak lepas dari musyawarah. "Ibu-ibu biasanya bermusyawarah untuk menentukan detail acara," jelas Ibu Enti, menekankan pentingnya partisipasi aktif warga dalam perencanaan.
Kekompakan warga dalam mendukung kegiatan ini patut diapresiasi. "Alhamdulillah, masyarakat di sini selalu bergotong royong, baik dalam hal materi maupun tenaga," puji Ibu Enti. Ini mencerminkan kuatnya rasa kebersamaan di kalangan warga RW 4.
Ketika ditanya mengenai kunci mempertahankan kekompakan, Ibu Enti menjawab bijak, "Kita harus selalu bersama dalam berbagai hal dan saling menghargai." Filosofi sederhana namun mendalam ini tampaknya menjadi perekat sosial yang efektif di komunitas tersebut.
Kegiatan pengajian rutin di Kampung Cilengkrang Cisurupan ini menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai kebersamaan dan keagamaan dapat dipelihara di tengah arus modernisasi. Semoga inisiatif positif ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi komunitas lain untuk melakukan hal serupa.
Reporter : Mutiara Putri Nurrohmah,KPI/3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan